"Lawannya kita belum tahu. Kemungkinan belum bisa prediksi. Kalau dibilang main sih, kita datang dengan kekuatan full,". Begitulah jawaban Ibnu Jamil, salah satu pemain dari team SELEBRITI FOOTBALL CLUB, saat ditanya tentang prediksi hasil pertandingan melawan CITRA PRATAMA OLD STAR, Minggu, 11 September 2011.
Matahari terlihat bersahabat sore itu. Sudah beberapa minggu hujan tak turun. Dengan memandang sekilas mata. Lapangan bola yang biasanya berumput hijau. Mulai terlihat kuning-kecokelatan menyaru dengan tanah. Hari itu, ia telah menciptakan sejarah pertandingan sepakbola antara club tuan rumah, CITRA PRATAMA OLD STAR vs SELEBRITI FOOTBALL CLUB (SFC).
PERSATUAN SEPAKBOLA CITRA PRATAMA (PSCP) tak henti-hentinya, menyenangkan masyarakat sekitar kampung Cikuda Bojong nangka, yang berada di kecamatan Gunungputri-Bogor. Selaku tuan rumah atas club sepakbola ini, masyarakat tentu saja belum lupa dengan prestasi yang baru saja ditorehkan oleh PSCP.
Club sepakbola yang terbentuk pada tahun 1995 ini, kemudian mendirikan sekolah bola selang lima tahun kemudian. Sekolah bola yang bernama Sekolah Sepak Bola (SSB) CITRA PRATAMA, kini memilki 280 siswa. Tiga orang siswanya, tiga bulan lalu berhasil menjadi bagian dari team U-15 PERSIKABO (Persatuan Sepakbola Kabupaten Bogor). Mewakili Indonesia dalam ajang U-15 MUPC ASIA TENGGARA. Dalam pertandingan internasional ini, Anggi, Azis, dan Riswan serta delapan orang pemain lainnya dalam team Indonesia, harus meraih juara ketiga setelah kalah 3-4 dengan Singapura. Pertandingan yang berlangsung pada tanggal 5-12 Juni 2011 di Chonburi-Thailand ini, tentu saja mencatatkan sebuah prestasi hebat bagi SSB CITRA PRATAMA, yang merupakan kebanggaan bagi masyarakat kampung Cikuda.
Jalannya pertandingan persahabatan kali ini berlangsung pada hari Minggu, 11 September 2011 di lapangan PORCITRA 79 Cikuda barat, Gunungputri-Bogor. Pertandingan yang dimulai pukul 14:30 WIB telah menampilkan duel antara CITRA PRATAMA U-23 vs SIAGA PRATAMA BOJONG GEDE yang merupakan divisi utama PERSIKABO. Lalu, dilanjutkan dengan pertandingan kedua yang juga pertandingan puncak antara CITRA PRATAMA OLD STAR vs SELEBRITI FOOTBALL CLUB (SFC).
Udin Wahyudin, ketua SSB CITRA PRATAMA yang juga panitia dari pertandingan persahabatan sore itu menyampaikan bahwa, acara ini merupakan kelanjutan dari event di tahun 2011. Dalam rangka memperingati silaturahmi sehabis puasa dengan team-team PERSIKABO. Sekaligus memberikan hiburan khusus untuk para pecinta bola di lingkungan Cikuda. Dengan mendatangkan beberapa artis dan team Old Star Citra Pratama.
Yudi, biasa ia dipanggil. Berharap acara ini mampu memberikan suatu kontribusi positif tentang olahraga di Indonesia, terutama sepakbola. Ia juga ingin memberikan motivasi kepada teman-teman yang mempunyai anak usia dini. Agar ikut sekolah bola. Karena menurutnya, sekolah bola mampu menciptakan pemain yang profesional. "SSB CITRA PRATAMA adalah sekolah bola yang besar. Harapan saya bagi anak-anak yang berprestasi tinggi, untuk bisa lebih memantapkan permainan bolanya agar lebih profesional. Terutama untuk bisa mengangkat prestasi kabupaten Bogor," ujar pria berkulit sawo matang ini.
HISTERIA KEDATANGAN SELEBRITI
Tepat pukul 15:40 WIB, Sepuluh mobil menepi di rumah H. Deni Ansari. Beliau adalah ketua panitia dari pertandingan persahabatan sore itu.
Sepuluh mobil itu membawa 16 orang selebriti. Tiga diantaranya wanita dan tiga lainnya anak kecil. Para selebriti ini secara perlahan turun dari mobil mereka. Harusnya mereka sudah menduga antusiasme warga. Dengan tersenyum lebar, mereka menyambut uluran tangan warga.Warga tak segan untuk memeluk dan menarik baju para selebriti ini.
Dalam langkah mereka ke tempat istirahat, para selebriti pun sesekali menghentikan langkah mereka untuk berfoto dengan warga. Para selebriti ini diantaranya : Ibnu Jamil, Vicky Nitinegoro, Gusti Randa, Ricky Johari, Rendra Sudjono, Rusli Ramos, Iwan Panasonic, Sandy, De Abal dan seorang EO (Event Organizer) Amad Supriadi.
Selang 15 menit kemudian, artis yang paling ditunggu-tunggu pun tiba. Darius Sinathriya dengan segera menumpahkan antusiasme warga. Walaupun mendapat larangan dari pihak panitia. Warga bersikeras ingin berfoto dengan Darius. Warga bahkan tak segan menunggu Darius di depan kamar ganti. Dan seketika mengerumuni Darius yang sedang memakai sepatu di depan kamar ganti itu. Satu lagi pemain dari SFC adalah Said Bajuri, yang datang saat pertandingan baru saja dimulai.
Ibu-ibu dan anak-anak mendominasi kerumunan warga. Bagaimana tidak, para selebriti yang sering mereka lihat tampil di TV, saat ini ada di hadapan mereka. Mereka berteriak sambil tertawa histeris seolah-olah tak kuasa menahan rasa gemasnya untuk mencubit saja wajah artis idola mereka itu. Kamera dan handphone tak sedetik pun mereka biarkan mati.


Usai pertandingan pertama yang memberi kemenangan bagi tuan rumah. Warga mulai bersorak. Perlahan memalingkan wajah dari lapangan bola. Memasang muka penasaran. Mengeluarkan Handphone atau kamera. Mengencangkan baut-baut tulang rusuk untuk segera menerobos kerumunan warga lainnya. Inilah saatnya para selebriti tiba di lapangan bola untuk segera bertanding.
Berbeda dengan kedatangannya di rumah ketua panitia. Perjalanan para selebriti menuju lapangan bola sampai dengan berlangsungnya pertandingan, diiringi kawalan yang ketat dari beberapa aparatur negara dan para panitia sendiri. Tak ada peluk ataupun uluran tangan seperti sebelumnya. Para selebriti memasuki ruang kelas SDN CIKUDA 02 yang berada tepat di samping lapangan bola. Warga berdesakan ingin mengambil gambar. Mereka berkerumun di depan pintu ruang kelas. Pintu tertutup rapat. Mereka hanya dapat menjepret gambar buram akibat terhalang kaca jendela.
JALANNYA PERTANDINGAN

Pertandingan puncak antara CITRA PRATAMA OLD STAR vs SELEBRITI FOOTBALL CLUB (SFC). Dimulai pukul 16:30. Pertandingan berlangsung cukup menegangkan. Bukan hanya karena warga justru lebih berpihak kepada para selebriti, tetapi SFC dengan gesitnya menyerang tanpa henti ke gawang CITRA PRATAMA OLD STAR. Berbagai pertahanan dilakukan. Namun, akhirnya pemain SFC bernomor punggung 10 berhasil menjebol gawang CITRA PRATAMA OLD STAR pada menit ke 23. Belum puas rupanya, pemain yang mendapat histeria paling banyak yaitu Darius Sinathriya pun ikut melesatkan tendangannya pada menit ke 30. Tetapi, para pemain CITRA PRATAMA OLD STAR tentu tak mau kalah begitu saja. Pada menit ke 44 Jamaludin membalas satu tendangan dan menjadikan skor dibabak pertama ini 2-1 untuk SFC.
Kalah dibabak pertama tentu saja tak membuat kapok para pemain CITRA PRATAMA OLD STAR, yang secara usia jauh lebih tua dari para pemain SFC. Tak lama setelah peluit babak kedua ditiupkan, kembali Jamaludin melesatkan salam manisnya lewat dua bola yang dimasukan ke gawang SFC pada menit ke 46 dan 48. Tentu saja keunggulan CITRA PRATAMA OLD STAR membuat geram para pemain SFC. Hingga akhirnya pada menit ke 51 Rendra Sudjono menyamakan kedudukan kedua team. Namun, barangkali memang sudah ditakdirkan menang. Gol terakhir dalam pertandingan ini dimasukan oleh Heri Keling pada menit ke 68. Menjadikan kedudukan 4-3 untuk CITRA PRATAMA OLD STAR.
Kendati pertandingan ini cukup menegangkan. Jamaludin si pencetak three point mengaku tidak seberapa serius beraksi dalam pertandingan ini. "Senang bisa main sama artis. Tapi, pertandingan ini cuma untuk menghibur, jadi mainnya juga ga terlalu serius," Ujar pemain berkulit hitam manis ini. Sang wasit rupanya cukup memperhatikan antusiasme warga yang segera mengerumuni para selebriti usai bertanding. "Masyarakat cukup antusias. Cukup menarik karena para selebriti dapat mengimbangi pemain CITRA PRATAMA OLD STAR," ungkap Acep Gurang.
Pertandingan sore ini, barangkali akan sulit terlupa oleh warga kampung Cikuda. Mengingat ini adalah pertama kalinya PSCP mendatangkan selebriti. Pada tahun-tahun sebelumnya, masyarakat selalu disuguhi pertandingan antara PSCP melawan Bule (pemain berkewarganegaraan asing).
Dari jalannya pertandingan ini, diharapkan warga dapat lebih mencintai sepakbola sebagai suatu olahraga yang mulai membesarkan negeri. Serta terus berupaya mendukung dan mendoakan PSCP dalam meraih prestasi-prestasi yang jauh lebih besar. Sehingga bisa membawa nama baik kampung Cikuda selaku tuan rumah. Dan terus membesarkan prestasi persepakbolaan tanah air Indonesia, khususnya Kabupaten Bogor.
Maju terus sepakbolaku.../Anastasia Elsa