Reading a Poem

Reading a Poem
Alone

Saturday, May 14, 2011

Ilmu Merupakan Kebutuhan Mutlak

Assalamu'alaikum wr.wb
Pagi ini aku akan menulis tentang wanita.
Disaat mentari tak bersinar atau karena enggan bersinar, aku tak peduli. Yang pasti aku hanya ingin menulis..
Masih tentang wanita dan memang wanita selalu menjadi sasaran amukanku atas segala tindak tanduknya yang tak wajar.. Kenapa wanita songong, kenapa wanita angkuh, kenapa wanita durhaka. Tulisan kali ini lebih identik menggambarkan tentang kesalahan seorang istri yang tak mau belajar.

Baiklah.. Kubuka tulisan ini dengan sebuah hadist Bukhari dan Muslim yang mengatakan bahwa "cobaan bagi seorang wanita adalah saat suaminya jatuh miskin. Cobaan bagi seorang pria adalah saat ia memiliki harta yang berlimpah,".

Sudah lebih dari satu minggu, Budiawan (40), seorang ayah dari 2 orang anak dan suami dari satu orang istri, jatuh sakit. Badannya panas, mukanya merah dan tubuhnya lemas. Sebagai seorang awam, istri ataupun anak-anaknya tidak mengerti sakit apa yang sebenarnya diderita oleh Budi. Keadaan ekonomi yang saat itu sedang terpurukpun menjadi alasan Budi tidak langsung dibawa ke dokter.

3 hari pertama ia hanya diberi obat warung oleh istrinya. Yanah, istri Budi tentu saja berharap Budi akan segera sembuh. Hingga hari ke 4, Budi tak juga bangun dari tempat tidurnya. Yanahpun berusaha mencari pinjaman uang untuk dapat membawa Budi ke dokter. Sepulang dari dokter, Yanti putri sulung mereka bertanya, "bapak sakit apa?,". Ibunya menjawab sambil menyiapkan makan malam berupa sate kambing, yang konon katanya mujarab untuk mengobati penyakit kurang darah (tidak harus sate, tapi daging kambingnya yang dapat meningkatkan volume peredaran darah). "Bapakmu kena anemia," ujarnya. Menyikapi hal itu, Yanti cukup lega, pasalnya sang bapak sudah mendapat penanganan dari dokter.

Hari ini adalah hari ke 8 Budi sakit. Tak tampak perubahan berarti yang ditunjukan olehnya. Ia masih saja terbaring, hingga datang seorang tukang urut yang mengurut badan Budi. Setelah 15 menit diurut, Budi langsung pergi ke belakang rumah untuk memuntahkan isi perutnya. Tampaknya, ia juga terserang masuk angin yang lumayan parah.

Menyikapi hal ini, Yanah, si istri mulai sering menggerutu. Karena selama ini, Budi sering mendapat teguran dari pihak kantor, karena sering tidak masuk kerja. Profesi Budi yang juga adalah seorang rukun tetangga (RT), membuat ia harus sering izin dari bekerja untuk mengurus warga di lingkungannya. Yanah khawatir Budi akan dipecat dari pekerjaannya, karena hingga saat ini Budi tidak juga memberi kabar pada pihak kantor.

Disamping itu, beban berat juga dirasakan oleh Yanti. Rupanya Yanti telah tersugesti oleh ibunya, tentang ketakutan kalau bapaknya dipecat. Yanti, sebagai anak sulung, tentu saja sangat paham keadaan keluarganya. Karena, Yanti bukanlah anak kecil lagi, saat ini usianya genap 19 tahun. Yanti juga sangat paham apa yang akan terjadi jika bapaknya sampai dipecat. Kredit motor sebesar 900ribu per bulan, yang masih harus 2 kali bayar. Persiapan adik laki-laki semata wayangnya yang akan masuk SMA (Sekolah Menengah Atas), kuliahnya dan kehidupan keluarganya sehari-hari. Tentu saja semua keadaan buruk itu, sempat terbersit di benak Yanti. Iapun berharap hal itu tidak akan terjadi. Karena, kalau sampai bapaknya dipecat, berarti Yanti yang saat ini bekerja sebagai seorang staff di perusahaan kecil di daerah Sentul, harus menanggung semua beban ekonomi tadi. Mengingat gajinya saja tak cukup untuk membayar cicilan motor, Yanti tentu saja sangat terbebani.

Dibalik semua rasa takut tadi, cinta kepada sang bapak tentulah lebih besar. Pagi ini, Yanti masih mengusap kening bapaknya dan membujuk si bapak untuk mandi dengan air hangat, agar badannya lebih segar. Ibunya terus saja menggerutu dan menyuruh Yanti yang merawat bapaknya. Yanti sangat mengenal bapaknya. Yanti bisa merasakan bahwa bapaknya memang ingin keluar dari tempatnya bekerja saat ini. Karena, kalau Yanti meremind  kejadian-kejadian di masa lalu saat bapaknya tak nyaman dengan tempat bekerja, bapaknya pasti sakit hingga menunggu surat peringatan 3 (SP3). Hal ini sudah 19 tahun terjadi dalam hidup Yanti dan keluarga, hingga sampai detik ini, mereka tak pernah merasa hidup yang cukup karena lebih sering gali lubang tutup lubang. Yanti sendiri sangat paham kenapa ibunya marah dengan ulah bapak, pasti karena ibunya juga menyadari yang Yanti rasakan. Tapi, Yanti selalu berdoa agar Allah menyadarkan ibunya, bahwa rejeki adalah urusan-Nya, tapi kesehatan bapak adalah urusan ibunya. Dan kekecewaan akan sikap bapak yang sesukanya dalam mengambil keputusan hingga sering membuat keluarganya terkatung-katung dalam perekonomian tentu saja tak bisa dijadikan alasan bagi seorang istri untuk mendurhakai suaminya dan bagi seorang anak untuk membenci bapaknya.

Sedikit bahasan tentang kisah nyata yang baru-baru ini terjadi di atas. Semoga bisa menjadi cerminan tentang betapa bobroknya kadar keimanan seseorang. Iman yang konon memiliki fluktuasi atau tingkatan naik-turun secara drastis ini, seharusnya dipelihara dengan baik. Karena, bukan tanpa alasan Allah memerintahkan manusia untuk terus menutut ilmu, seperti yang terkandung dalam surah ke-96 dalam Al-Quran yaitu surah Al-'Alaq (19 ayat) yang menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan. Tetapi manusia tidak ingat lagi akan asalnya, karena itu dia tidak mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan dia bertindak melampaui batas karena melihat dirinya telah merasa serba cukup.

Oleh karena itu, sikap Yanah tadi tidak akan terjadi kalau saja ia mau belajar caranya menjadi seorang istri yang mulia. Dewasa ini, orang-orang sangat mudah mengambil keputusan untuk menikah berdasarkan hawa nafsunya, tanpa memikirkan konsekuensi dari keputusannya. Kebanyakan dari mereka bahkan tidak tahu betul apa saja hak dan kewajiban mereka dalam hidup berumah tangga. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan.
Berikut ini penulis berikan jabaran hak dan kewajiban suami istri yang dikutip dari http://blog.its.ac.id/syafii/2009/11/22/hak-dan-kewajiban-suami-istri-dlm-islam/

HAK BERSAMA SUAMI ISTRI
1. Suami istri, hendaknya saling menumbuhkan suasana mawaddah dan rahmah. (Ar-Rum: 21).
2. Hendaknya saling mempercayai dan memahami sifat masing-masing pasangannya. (An-Nisa’: 19 -        Al-Hujuraat: 10)
3. Hendaknya menghiasi dengan pergaulan yang harmonis. (An-Nisa’: 19)
4. Hendaknya saling menasehati dalam kebaikan. (Muttafaqun Alaih)


SUAMI KEPADA ISTRI
  1. Suami hendaknya menyadari bahwa istri adalah suatu ujian dalam menjalankan agama. (At-taubah: 24)
  2. Seorang istri bisa menjadi musuh bagi suami dalam mentaati Allah dan Rasul-Nya. (At-Taghabun: 14)
  3. Hendaknya senantiasa berdo’a kepada Allah meminta istri yang sholehah. (AI-Furqan: 74)
  4. Diantara kewajiban suami terhadap istri, ialah: Membayar mahar, Memberi nafkah (makan, pakaian, tempat tinggal), Menggaulinya dengan baik, Berlaku adil jika beristri lebih dari satu. (AI-Ghazali)
  5. Jika istri berbuat ‘Nusyuz’, maka dianjurkan melakukan tindakan berikut ini secara berurutan: (a) Memberi nasehat, (b) Pisah kamar, (c) Memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan. (An-Nisa’: 34) … ‘Nusyuz’ adalah: Kedurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan kepada Allah.
  6. Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah, yang paling baik akhlaknya dan paling ramah terhadap istrinya/keluarganya. (Tirmudzi)
  7. Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya untuk istri dan anaknya.(Ath-Thalaq: 7)
  8. Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya. (Tirmidzi)
  9. Hendaklah jangan selalu mentaati istri dalam kehidupan rumah tangga. Sebaiknya terkadang menyelisihi mereka. Dalam menyelisihi mereka, ada keberkahan. (Baihaqi, Umar bin Khattab ra., Hasan Bashri)
  10. Suami hendaknya bersabar dalam menghadapi sikap buruk istrinya. (Abu Ya’la)
  11. Suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang baik. Dengan penuh kasih sayang, tanpa kasar dan zhalim. (An-Nisa’: 19)
  12. Suami wajib memberi makan istrinya apa yang ia makan, memberinya pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menghinanya, dan tidak berpisah ranjang kecuali dalam rumah sendiri. (Abu Dawud).
  13. Suami wajib selalu memberikan pengertian, bimbingan agama kepada istrinya, dan menyuruhnya untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. (AI-Ahzab: 34, At-Tahrim : 6, Muttafaqun Alaih)
  14. Suami wajib mengajarkan istrinya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan wanita (hukum-hukum haidh, istihadhah, dll.). (AI-Ghazali)
  15. Suami wajib berlaku adil dan bijaksana terhadap istri. (An-Nisa’: 3)
  16. Suami tidak boleh membuka aib istri kepada siapapun. (Nasa’i)
  17. Apabila istri tidak mentaati suami (durhaka kepada suami), maka suami wajib mendidiknya dan membawanya kepada ketaatan, walaupun secara paksa. (AIGhazali)
  18. Jika suami hendak meninggal dunia, maka dianjurkan berwasiat terlebih dahulu kepada istrinya. (AI-Baqarah: ?40)
ISTRI KEPADA SUAMI
  1. Hendaknya istri menyadari dan menerima dengan ikhlas bahwa kaum laki-Iaki adalah pemimpin kaum wanita. (An-Nisa’: 34)
  2. Hendaknya istri menyadari bahwa hak (kedudukan) suami setingkat lebih tinggi daripada istri. (Al-Baqarah: 228)
  3. Istri wajib mentaati suaminya selama bukan kemaksiatan. (An-Nisa’: 39)
  4. Diantara kewajiban istri terhadap suaminya, ialah: a. Menyerahkan dirinya, b. Mentaati suami, c. Tidak keluar rumah, kecuali dengan ijinnya, d. Tinggal di tempat kediaman yang disediakan suami, e. Menggauli suami dengan baik. (Al-Ghazali)
  5. Istri hendaknya selalu memenuhi hajat biologis suaminya, walaupun sedang dalam kesibukan. (Nasa’ i, Muttafaqun Alaih)
  6. Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur untuk menggaulinya, lalu sang istri menolaknya, maka penduduk langit akan melaknatnya sehingga suami meridhainya. (Muslim)
  7. Istri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya. Allah swt. mengampuni dosa-dosa seorang Istri yang mendahulukan hak suaminya daripada hak orang tuanya. (Tirmidzi)
  8. Yang sangat penting bagi istri adalah ridha suami. Istri yang meninggal dunia dalam keridhaan suaminya akan masuk surga. (Ibnu Majah, TIrmidzi)
  9. Kepentingan istri mentaati suaminya, telah disabdakan oleh Nabi saw.: “Seandainya dibolehkan sujud sesama manusia, maka aku akan perintahkan istri bersujud kepada suaminya. .. (Timidzi)
  10. Istri wajib menjaga harta suaminya dengan sebaik-baiknya. (Thabrani)
  11. Istri hendaknya senantiasa membuat dirinya selalu menarik di hadapan suami(Thabrani)
  12. Istri wajib menjaga kehormatan suaminya baik di hadapannya atau di belakangnya (saat suami tidak di rumah). (An-Nisa’: 34)
  13. Ada empat cobaan berat dalam pernikahan, yaitu: (1) Banyak anak (2) Sedikit harta (3) Tetangga yang buruk (4) lstri yang berkhianat. (Hasan Al-Bashri)
  14. Wanita Mukmin hanya dibolehkan berkabung atas kematian suaminya selama empat bulan sepuluh hari. (Muttafaqun Alaih)
  15. Wanita dan laki-laki mukmin, wajib menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluannya. (An-Nur: 30-31)
Itulah rincian tentang hak dan kewajiban seorang istri dan suami yang harus diketahui setiap muslimah.
Setelah membaca tulisan ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami segala permaslahan dalam keluarga dan menyikapinya dengan cara yang positif. Selain itu, menuntut ilmu tentu saja merupakan kebutuhan yang mutlak bagi setiap manusia.
Untuk menutup tulisan ini, penulis menitipkan satu catatan penting untuk menjadi seorang istri solehah, yang juga dikutip dari situs yang sama.

ISTRI SHOLEHAH
  1. Apabila’ seorang istri, menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramddhan, memelihara kemaluannya, dan mentaati suaminya, niscaya Allah swt. akan memasukkannya ke dalam surga. (Ibnu Hibban)
  2. Istri sholehah itu lebih sering berada di dalam rumahnya, dan sangat jarang ke luar rumah. (Al-Ahzab : 33)
  3. Istri sebaiknya melaksanakan shalat lima waktu di dalam rumahnya. Sehingga terjaga dari fitnah. Shalatnya seorang wanita di rumahnya lebih utama daripada shalat di masjid, dan shalatnya wanita di kamarnya lebih utama daripada shalat di dalam rumahnya. (lbnu Hibban)
  4. Hendaknya menjadikan istri-istri Rasulullah saw. sebagai tauladan utama.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih atas perhatiannya
Wassalamu'alaikum wr.wb

Tuesday, May 10, 2011

Belum menang Writers Academy, makin semangat menulis


Pesta Penulis (PP) 2011 tlh menelurkan 3 orang calon penulis,yg siap menetaskan buku2nya,stlh hari ini memenangkan lomba menulis ttg PP 2011 yg diselenggarakan 26 Feb 2011 lalu.
Aku sempat lupa kalau pengumuman pemenangnya di beritakan jam 2 siang tadi, sampai akhirnya aku membaca status seorang tmn diFB, dia adalah Novita Azzahra, slh satu pemenang yg berhasil mendapatkan beasiswa Rp.3000.000,- utk belajar menulis di Writers Academy (WA) selama 1 kls dan utk satu kali pendaftaran. Sblmnya aku kurang 'ngudeng' beasiswa macam apa yg akan diberikan oleh WA, aku kira beasiswa itu bs ku gunakan utk kuliahku, tp ternyata utk belajar di WA toh. Beasiswa jg tdk bisa diuangkan atau digabung dgn promo2 dr WA yg lainnya, beasiswa itu berlaku utk kls menulis tatap muka, namun jika pemenang mau mengikuti kls online yg harganya dibawah Rp. 3000.000,- bisa saja, tp sisa uangnya tdk akan dikembalikan.
Stlh membaca pengumuman dr WA, aku langsung mencatat nama ketiga pemenang, dan segera membaca tulisan2nya. Dimulai dr Suherlina Yusuf, yg menulis ttg PP 2011 dlm 2 bahasa. Pastinya itu adlh nilai plus. Seketika itu jg, aku yg merupakan mahasiswi sastra Inggris, menyesalkan knp tak terpikirkan utk mlakukan hal yg sama(experience is the best teacher). Yg kedua, Aqsarini Hasbi, sblm mengirimkan tlsn ke WA, Jonru Ginting selaku pendiri WA sdh terlbh dulu tersanjung dgn tlsn yg dimuat Aqsa dimajalah Annida-online, pasalnya Aqsa adalah freelance writer. Tlsn yg ketiga memang sngt menarik, krn Novita Azzahra menempatkan dirinya sbg seorang striker yg siap menggolkan bola penulisannya.

Wlwpun awalnya smpt iri krn blm mnng, tp sesudah membaca tlsn ketiga pmnng ini, aku justru bangga pd mereka dan semakin term0tivasi utk mnulis. Tlsn2 mereka memang sngt enak dibaca, ringan namun tepat sasaran. Smntara, sblm tlisnku ku kirimkan ke WA, seni0r2 ku dikampus blng"masih banyak yg harus direvisi". Dismping itu aku agak tersandung dgn batas maksimal kata yaitu 800 kata, jadi tulisan bnyk yg terpotong (tapi nyatanya tlsn ketiga pmnang panjang2 bgt)

Warna Dunia Pendidikan

Pendidikan tak hanya bisa didapatkan lewat kegiatan formal belajar didalam kelas. Apalagi kalau bicara tentang pendidikan yang berkaitan dengan seni dan kesukaan. Yang pada akhirnya bisa berubah menjadi tujuan hidup.

Dalam hal ini, Mahasiswa yang umumnya sudah punya kematangan mental, tentu saja sudah punya cita-cita atau tujuan hidup yang semakin fokus. Untuk bisa meraih cita-cita itu, ada banyak jalan yang bisa dipilih. Dalam prosesnya, selama melakukan sesuatu dengan mengatasnamakan cinta, jalan manapun yang dipilih Mahasiswa untuk sampai ke puncak pengetahuan, demi mendapatkan apa yang diinginkan, hingga benar-benar bisa diraih, pastilah akan berjalan mulus.
Salah satu contohnya adalah pendidikan Jurnalistik. Ada beberapa alternative untuk mendalami ilmu yang satu ini.

Lembaga Pers Mahasiswa
Lembaga Pers Mahasiswa merupakan jembatan bagi Mahasiswa yang mempunyai cita-cita menjadi seorang Penulis, Wartawan, Reporter, Fotographer bahkan Presenter.

Keberadaannya ditengah naungan kampus, semakin membuka peluang bagi Mahasiswa tersebut, untuk  menggali lebih banyak ilmu. Disamping pelajaran yang didapatkan dari jurusan masing-masing.
Bagi Kamu yang ingin benar-benar total mempelajari apa itu Dunia Jurnalistik, pastinya Lembaga Pers Mahasiswa merupakan alternative pertama yang bisa dipilih, untuk mendalami dunia yang satu ini. Metode pembelajaran di lembaga yang satu ini bersifat lebih original. Artinya, kamu benar-benar akanditerjunkan ke dunia Jurnalistik tersebut.
Kamu akan belajar tentang Sejarah Pers di Indonesia, Teknik Penulisan Berita yang baik, Teknik Wawancara yang efektif, dan yang terpenting adalah mengenai bekal Kode Etik Jurnalistik, yang wajib kamu tahu sebagai pegangan dalam bertugas, supaya kamu patut dianggap professional.
Tidak hanya dijejali teori, pastinya kamu juga akan dilempar ke lapangan guna mempraktikan hal-hal yang telah kamu pelajari tadi. Sehingga mental kamu pun jadi benar-benar matang.
Diawali dari strategi mendapatkan narasumber yang bisa kasih informasi yang mencubit, sampai akhirnya kamu mampu mengungkapkan sendiri situasi yang tengah jadi tema dari bahan tulisan, atau berita yang akan kamu angkat. Merupakan sepaket pengetahuan dasar yang wajib tertanam dihati seorang Jurnalis.
Di Lembaga Pers tidak hanya Teknik Wawancara dan Menulis saja yang bisa didalami, seni Fotografi juga bisa kamu asah disini.

Cari Informasi Tambahan
Bisa dengan cara browsing, chatting, atau video streaming dengan ahlinya. Di jaman yang serba canggih ini, pastinya bukan hal yang  sulit untuk mendapatkan informasi. Karna ada banyak mediaonline yang cukup memudahkan. Atau sekedar dengan baca buku, mengenai tips and trick untuk menjadi jurnalis handal. Mudah bukan?

Jangan berpikir dua kali saat ada Kesempatan
Seperti yang dilakukan Anastasia(18) seorang mahasiswi semester 2, di  Universitas Terbuka di Jakarta, yang mengaku sangat tertarik dengan Dunia Jurnalistik. Kecintaannya pada Dunia yang satu ini mampu menuntunnya berlari mengejar kesempatan yang datang. Meski Ia mengaku kemampuannya baru seumur jagung, tapi Ia berani ikut serta dalam sebuah Audisi & Workshop Presenter di salah satu stasiun TV swasta Desember tahun lalu.
Dikarenakan Ia sadar bahwa kemampuan presentingnya masih cetek, Ia punya visi lain dalam mengikuti perlombaan ini. Tentu saja Ia mengaku total mengikuti audisi, hanya saja yang jadi sasarannya adalah Workshop itu sendiri. Dan terbukti, Ia bahkan tak lolos menjadi 10 Finalis dari 142 Peserta yang umumnya Sarjana dan Mahasiswa. " acara ini gratis, jadi sangat efektif buat kamu yang ingin mencari pengalaman. ga masalah sih belum menang, artinya masih harus banyak belajar," ujar gadis kelahiran Bogor, 12 April 1992 ini (promosi yah, bentar lagi loh, hehe)
Namun sejalan dengan visinya, Ia sangat antusias menyimak workshop yang dibawakan oleh seorang presenter TV handal, Andre Djarot.

Berikut ini beberapa wejangan yang diberikan oleh Andre Djarot, salah seorang presenter di salah satu stasiun TV swasta di Indonesia: 1) Kreatifitas dan Kerja keras, adalah kunci utama untuk masuk Dunia Jurnalistik, 2) Dituntut adanya kemampuan dan kemauan yang keras dan konsisten, 3) Temukanlah‘News Judgement’ , yaitu point suatu berita yang menjual, 4) Yang terakhir, bagi seorang Jurnalis yang mendalami profesi Wartawan adalah, pentingnya mencari info di lapangan (TKP). Karna “semakin sering di lapangan, semakin banyak Network,” ujar Andre.
Seusai acara itu, Anastasia mengaku semakin bergairah untuk belajar Jurnalistik. dan tetap optimis untuk mengikuti audisi di tahun 2011 ini. (berdasarkan info dari panitia, acara tersebut akan diadakan setiap tahun)
"Semoga  tips-tips dari Presenter yang sudah lebih dulu terjun ke Dunia Jurnalistik di atas, mampu memotivasi dan semakin mengarahkan langkahmu, yang pasti jangan pernah takut mencoba. Karna kamu tidak akan pernah tahu sensasinya, jika tidak mengalaminya sendiri, dan teruslah belajar, tidak mesti membaca buku, karna semua yang ada di sekitarmu, muncul karena adanya Ilmu," tambahnya.

Benar apa yang telah disampaikan oleh Anastasia dan Andre Djarot, bahwa untuk meraih cita-cita dan tujuan hidup, dibutuhkan keberanian dan ketekunan.
Semoga setelah membaca tulisan ini kamu segera menemukan tujuan hidupmu yah, :-D




Lord Gave Me Long Live

Speechless.
Aku turun dari mobil bus Metro Mini bermuatan 60 orang jurusan Senen-Cibinong, Minggu, 03 April jam 19.38. Pemberhentianku harusnya masih 100 meter lagi, tapi aku terpaksa harus turun dari bus dan naik angkutan umum lain. Saat sudah berada di dalam angkot, aku masih penasaran dengan nasib bus yang aku tumpangi tadi, dan aku juga penasaran dengan bagaimana nasibku jika aku terlambat keluar dari bus itu.
Kepulan asap masih keluar dari bagian mesin AC (Air Conditioner-pendingin), yang letaknya di sebelah kiri depan supir. Hampir semua penumpang yang menjejali (memadati) bus ini memilih turun, melihat usaha kenek (asisten supir) yang tidak juga berhasil menghilangkan kepulan asap yang sepertinya akan membawa mala petaka lebih besar ( bisa saja bus ini meledak dan nama kami tercantum di surat kabar besok. Naudzu’bilah).

10 menit sebelum asap itu muncul, terdengar bunyi ledakan dari bagian atas tengah mobil. “astagfirullah,”  itulah kata yang keluar dari mulut beberapa penumpang termasuk aku (untung si kodok ga keluar, hehehe, biasanya aku kalau latah pasti “kodok”). Aku hanya menengok ke belakang beberapa detik, karna posisiku duduk di kursi dua barisan ke tiga dari depan. Lantaran hari itu aku terlalu capek, aku pun tak mau ambil pusing, aku memilih mengabaikan peringatan tadi dan menyandarkan kepalaku lagi di jok mobil, sambil memandangi jalan.

Hingga tiba-tiba ada teriakan dari ibu setengah baya yang duduk di bangku paling kiri, bangku sebelah kanan (bangku tiga) tepat satu baris lebih depan dariku, yang saat itu membangunkan anak perempuan berambut panjang, kira-kira berumur 7 tahun, yang sedang tidur di pangkuannya. “bangun….bangun…….mobilnya ngebul,” teriak Ibu berkerudung hitam polos, yang dipadankan dengan blouse warna ungu bermotif bunga-bunga. Wajah ibu itu terlihat sangat panic, ia pun sepertinya mau buru-buru (cepat) turun dari bus. “tenang aja bu, duduk aja,” teriak seorang kenek (asisten supir), yang saat itu justru sedang berdiri di depan mesin yang mengeluarkan asap tadi. Si kenek mencoba menenangkan Ibu tua ini, sambil menuangkan beberapa botol air dari botol berukuran satu liter. “udah bu duduk aja,” tambah seorang ibu lain yang tidak kalah panic, mencoba menenangkanIbu di sebelahnya.

Aku hanya tersenyum sambil menghela nafas melihat kepulan asap yang tampaknya sebentar lagi akan menyesaki dada para penumpang. Aku tertawa melihat ibu tua yang tak bisa menutupi ketakutannya. Gara-gara ketakutannya, ia justru hampir jatuh saat bus tiba-tiba ngerem (berhenti) satu hentakan, pas dia sedang berdiri berusaha buat lari menjauhi mesin mobil ke bagian belakang.

 Takut mati ya bu? Astagfirullah.
Aku pun sempat memikirkan itu, apakah akan berakhir disini? Apakah ini sejarah hidupku yang telah dicatat olehNya?
Yang jelas, aku benar-benar tak berdaya malam itu, aku lebih memilih pasrah.
Kalaupun mobil ini meledak dan aku akan mati, setidaknya terluka, aku yakin pasti akan ada kesembuhan yang lebih indah. “menikmati setiap proses kesakitan sambil berpikir positif akan datangnya kesembuhan” itulah cara ku menjalani hidup. Dengan ngoyo (bersikeras), aku tak mau turun dari bus, karna aku ingin tahu, apa yang akan terjadi.

Tapi Dia membangunkanku lewat kepanikan penumpang yang makin menjadi. Suasana makin kacau, suara ribut terdengar disana sini, dan aku pun terbangun dari lamunanku, lalu memilih ikut turun meninggalkan bus (inget sama orang tua di rumah, hehe). Sayangnya saat turun, aku kehilangan ibu tadi, jadi ga sempet wawancara.
Sekarang hampir satu minggu kejadian itu berlalu, aku belum dapat perkembangan kabar tentang bus itu. Tapi mudah-mudahan bisa diperbaiki, cause kasihan supir sama keneknya nanti kehilangan pekerjaan.
Sekarang, aku harus banyak-banyak berdo’a. karna musibah bisa terjadi dimana dan kapan saja.    
Semoga aku layak mati dalam keadaan khusnul khotimah (amin).

Hikmah dari kejadian ini adalah, aku tak mau lagi menunda apa yang harus ku kerjakan dan aku tak mau lagi menyimpan perasaan terhadap seseorang yang ku sayangi (hehehe, kasihan kan kalau dia aku gentayangi tiap malam).
Terima kasih ya Allah telah memberiku cobaan.
Semoga esok kan lebih baik, dan aku bisa merasakan usia 19 yang tinggal 4 hari lagi (amin)

Surat Patah Hati

Kalau ngomong soal Cinta, buat sebagian orang menyenangkan.
Tapi buat sebagian yang lain cenderung memuakkan.
Yang sebagian terakhir ini, buat orang-orang yang biasanya dominan kecewa dengan fatamorgana yang berlandaskan cinta tadi. Bayangannya tentang Cinta yang konon katanya indah, karna nyaris selalu bikin ngiri kalu lihat temen lagi bercanda sama pacarnya.

Tapi malang tak dapat ditolak dan mujur tak dapat diraih, karna bayangan indah yang terlanjur melekat di otaknya, justru cenderung bikin nyeri (sakit), saat dia mempraktekannya sendiri (biasanya gara-gara ditolak, diselingkuhin, malah yang lebih parah kalau diputusin. Sabar yah).
Ujung-ujungnya cuma cerik (nangis) di kamar kayak ayam tetelo. Kalau gak disuruh mama mandi, pasti udah jadi santapan ulat pemakan bangkai (alay, hehehe).

Lain lagi ceritanya, kalau dia merasa harga dirinya diinjak-injak oleh si Target cinta. Begitu sakit oleh satu orang, dia langsung hinggap ke target barunya. Tindakan yang satu ini demi menyiasati rasa takut sendiri yang udah terlanjur disandangnya (jadi, kalau mantan lo cepet banget dapet pengganti lo, bukan karna dia udah lupain lo ko, itu cuma trik untuk menutupi kerapuhannya, may).
Tapi, apapun caranya dan berapa lama pun prosesnya, yang namanya pelarian cinta, gak bakal berujung manis. Masih untung kalau dia gak bikin sakit target pelampiasannya itu.

Buat gw yang nulis ini dalam keadaan nyeri (sakit), persis kayak tersangka yang barusan gw ceritain. Gak ada salahnya menikmati kesakitan, coz itu cuma sebuah proses.
Mendayu-dayu larut dalam kesakitan, berjam-jam nangis, lempar semua barang di kamar (cari objek lemparan yang gak bersuara, semisal bantal), biar orang rumah gak curiga kalau si penghuni kamar, yaitu lo,lagi nangis gak ketulungan. Jangan lupa menyumpal muka pakai bantal, biar suara nangis lo juga gak kedengeran (tapi jangan kelamaan, tar malah sekarat gara-gara keabisan nafas, hehe, jangan yah..)

Boleh aja sih kayak gitu, sah-sah aja mengekspresikan diri. Bahkan gitar kesayangan gw aja ancur pas gw lagi patah hati (eh!!! Lo yang udah nyakitin gw, balikin gak gitar gw… hahaha.. jangan sampe segitunya juga sih,,,, jangan ditiru yah).
Beberapa cara tadi cuma alternative. Dengan catatan!!
Satu kali aja. Kasih patokan sama diri lo. Kalau lo boleh meraung-raung, mencabik-cabik (bantal), merobek-robek (baju), melipat-lipat (celana) dan membakar (sampah) saat lo lagi down gara-gara sebuah kata yang bernama Cinta. Cukup satu sampe dua jam aja (jangan kelamaan, buang-buang energy tau, masih banyak hal penting yang menanti aksi lo, oke). Afterward, go on, anggap semuanya udah kelar (selesai). Jangan pernah lagi nengok (melihat) ke belakang (gw gak nyuruh lihat punggung lho, hehe), jangan coba lagi mencari nikmat merasakan rasa yang berujung mencabik-cabik hati dan otak lo saat ini.

Trus, catat kalau emang perlu. Hal-hal apa aja yang bikin lo bisa sesakit ini. Karna gak mungkin semuanya mutlak salah cinta tadi atau target cinta lo. Yang punya andil paling besar atas semua kesakitan lo, ya diri lo sendiri. So, ngaca deh. Apa aja kebodohan-kebodohan yang udah lo lakukan selama membiarkan diri lo larut dalam cinta, beberapa waktu yang lalu. Cara ini bisa memudahkan lo lupa dengan sakit yang tadi lo rasakan, juga sama target cinta yang udah bikin lo sakit. Jangankan buat maksain cinta, buat inget-inget cinta yang lo rasakan dulu aja, pasti lo gak mau. Coz after lo introspeksi, biasanya semuanya cenderung memalukan and uncontrol.

(tapi tetep balikin semuanya sama Allah, mungkin belum saatnya aja lo bahagia karna cinta, hehehe)
Kalau katanya Petra : Cinta takan kemana-mana
Kalau katanya Tere   : Dan tersenyumlah sayang, hapus semua perih di hati, karna cinta masih ada, dan kan slalu ada,
percayalah. Jangan kau tutup hatimu, raihlah bahagia hidupmu, karna cinta pasti ada, dan kan slalu ada, percayalah.
 (saran gw... bersikap bijak lah... semua hal yang telah lo lalui cuma proses pendewasaan yang memang harus lo tempuh. jadi, jangan pernah sekalipun benci sama mantan, or orang yang pernah nyakitin lo. stay keep in touch, "damai itu indah", ok)

So….. it’s the time for you to go on.
It’s your new life,just enjoy. FREEEEEEEE!!!!!

Bisikan Ibu Kartini

Wanita,,
Aku wanita,, kau juga wanita,,
Puisi ini hanya tertulis untuk wanita,,
Maka butakan mata untukmu para pria.

Kecuali jika kau ingin tahu,,
Seberapa sakit menjadi wanita,,
dan seberapa tangguh wanita di hadapanmu ini.

Ibuku bilang, ia ingin sekolah,,
Kartini ingin sekolah,,
Lewat surat yang ia tulis kepada sahabat penanya,,
Ia meminta bantuan, bahkan sampai ke negeri orang, Eropa.

Namun abdinya sebagai seorang puteri mematikan asanya,,
Usia 12 tahun ia harus dipingit,,
dan dinikahkan dengan pria beristri 3.

Ibunya dipoligami demi jabatan,,
Kartini dinikahkan karna tradisi,,
“kenapa Al-Quran dihafalkan tanpa ada kewajiban memahaminya?
Agama seharusnya menuntun kita menjauhi dosa,,
tapi lebih sering, dosa dilakukan atas nama agama,”
Itulah bisikan ibuku, Kartini.

Marah!! lemah,, putus asa, itulah puncak kesanggupan seorang wanita.
Tapi ibuku tidak,,,!
Ia tetap berdiri dan memperjuangkan harkat kami para wanita.
Mendirikan sekolah dan menyamakan derajat kami lewat demokrasi.

Maka untuk ibu aku akan terus sekolah,
Maka untuk ibu aku akan tetap berjuang,
Maka,,, mengalirlah, Kartini, didarahku.