Reading a Poem

Reading a Poem
Alone

Tuesday, May 10, 2011

Bisikan Ibu Kartini

Wanita,,
Aku wanita,, kau juga wanita,,
Puisi ini hanya tertulis untuk wanita,,
Maka butakan mata untukmu para pria.

Kecuali jika kau ingin tahu,,
Seberapa sakit menjadi wanita,,
dan seberapa tangguh wanita di hadapanmu ini.

Ibuku bilang, ia ingin sekolah,,
Kartini ingin sekolah,,
Lewat surat yang ia tulis kepada sahabat penanya,,
Ia meminta bantuan, bahkan sampai ke negeri orang, Eropa.

Namun abdinya sebagai seorang puteri mematikan asanya,,
Usia 12 tahun ia harus dipingit,,
dan dinikahkan dengan pria beristri 3.

Ibunya dipoligami demi jabatan,,
Kartini dinikahkan karna tradisi,,
“kenapa Al-Quran dihafalkan tanpa ada kewajiban memahaminya?
Agama seharusnya menuntun kita menjauhi dosa,,
tapi lebih sering, dosa dilakukan atas nama agama,”
Itulah bisikan ibuku, Kartini.

Marah!! lemah,, putus asa, itulah puncak kesanggupan seorang wanita.
Tapi ibuku tidak,,,!
Ia tetap berdiri dan memperjuangkan harkat kami para wanita.
Mendirikan sekolah dan menyamakan derajat kami lewat demokrasi.

Maka untuk ibu aku akan terus sekolah,
Maka untuk ibu aku akan tetap berjuang,
Maka,,, mengalirlah, Kartini, didarahku.

No comments: